Sel yang dapat membelah untuk membentuk lebih banyak sel induk serta menghasilkan sel-sel khusus (sel darah, sel saraf, sel otot, dll.). Dapat dibentuk dari Blastokista.
Sel induk(Stem Cell):
Sel yang dapat membelah untuk membentuk lebih banyak sel induk serta menghasilkan sel-sel khusus (sel darah, sel saraf, sel otot, dll.). Dapat dibentuk dari Blastokista.
Blastokista:
Embrio tahap awal, sebelum masa implantasi di rahim. Blastokista terdiri dari gugusan mikroskopis yang terdiri dari beberapa ratus sel yang tidak berdiferensiasi, yang darinya sel induk embrionik dapat diturunkan.
Diferensiasi:
Proses di mana sel punca kehilangan kapasitasnya untuk memperbarui diri dan menjadi jenis sel yang matang dan terspesialisasi – misalnya sel darah, sel saraf, sel pankreas, sel otot jantung, dll.
Sel punca dewasa:
Sel punca yang ditemukan di jaringan dewasa (sumsum tulang, kulit, otak, dll.) yang dapat memperbarui diri dan menghasilkan jenis sel lain dari jaringan asalnya, sehingga menghasilkan pasokan sel baru yang stabil untuk mempertahankan jaringan tersebut sepanjang hidup. Misalnya, sel punca hematopoietik (darah) yang ditemukan di sumsum tulang adalah sel punca dewasa yang menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Secara umum, sel punca dewasa dari satu organ tidak menghasilkan jenis sel dari organ lain.
Sel punca darah tali pusat:
Sel punca yang diambil dari tali pusat saat lahir. Sel punca darah ini menyerupai sel punca yang ditemukan di sumsum tulang dewasa. Jadi, sel punca ini lebih mirip sel punca dewasa daripada sel punca embrionik.
Sel punca embrionik:
Sel punca yang berasal dari blastokista dan (tidak seperti sel punca dewasa) dapat menghasilkan setiap jenis sel di setiap organ tubuh.
Sel punca pluripoten terinduksi:
Sel punca pluripoten terinduksi (sel iPS) adalah sel yang awalnya adalah sel dewasa normal (misalnya, sel kulit) dan direkayasa atau ‘diinduksi’ oleh para ilmuwan untuk menjadi pluripoten, atau mampu membentuk semua jenis sel tubuh. Proses ini sering disebut pemrograman ulang. Meskipun sel iPS dan sel punca embrionik memiliki banyak kesamaan karakteristik, keduanya tidak identik dan para peneliti saat ini sedang meneliti perbedaan keduanya.
Sel punca multipoten:
Sel punca multipoten adalah sel yang menghasilkan sejumlah kecil jenis sel yang berbeda. Sel punca merupakan salah satu dari tiga kelas sel punca: multipoten, pluripoten, dan totipoten.
Sel punca pluripoten:
Sel punca pluripoten adalah sel yang mampu menghasilkan semua jenis sel dalam tubuh, tetapi tidak menghasilkan struktur pendukung (plasenta, amnion, korion) yang diperlukan untuk perkembangan suatu organisme. Sel punca merupakan salah satu dari tiga kelas sel punca: multipoten, pluripoten, dan totipoten.
Sel punca totipoten:
Sel punca totipoten adalah sel yang memiliki potensi total untuk berkembang menjadi suatu organisme. Telur yang dibuahi merupakan sel punca totipoten. Sel punca merupakan salah satu dari tiga kelas sel punca: multipoten, pluripoten, dan totipoten.
Pembaruan diri:
Kemampuan sel punca untuk membelah dan menghasilkan lebih banyak sel punca dengan sifat yang identik dengan sel induk, sehingga memungkinkan populasinya untuk diisi ulang tanpa batas.
Transfer inti sel somatik (kadang-kadang dikenal sebagai ‘kloning terapeutik’):
Suatu proses di mana inti dari satu sel (misalnya sel kulit) ditransfer ke sel telur yang tidak dibuahi, yang kemudian dibiarkan berkembang hingga tahap blastokista. Sel induk embrionik yang berasal dari blastokista ini secara genetik identik dengan donor inti asli.