Pemanfaatan Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran Pada pasien yang menderita penyakit jantung misalnya, sel punca akan ditanamkan ke dalam otot jantung untuk memperbaiki otot yang rusak. Saat ini, terapi sel punca masih terus dikembangkan untuk mengobati berbagai penyakit kronis dan degeneratif yang tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan biasa, seperti:
- Kelumpuhan sumsum tulang belakang
- Diabetes
- Parkinson
- Amiotrofik Lateral Sclerosis
- Alzheimer
- Gagal jantung
- Stroke
- Kebutaan
- Kalsifikasi sendi
- Penyakit autoimun
- Fraktur yang tidak terhubung
- Luka bakar yang luas
- Kanker
Karena dianggap memiliki potensi untuk mendukung pengobatan, sel punca sebenarnya dapat digunakan untuk mengobati penyakit apa pun. Satu-satunya terapi sel punca yang telah dilakukan dan disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) adalah transplantasi sel punca hematopoietik (darah). Terapi sel punca hematopoietik digunakan untuk mengobati pasien yang menderita kanker dan gangguan yang memengaruhi darah dan sistem kekebalan tubuh. Transplantasi ini menggunakan sel punca dewasa atau darah tali pusat.
Cara Transplantasi Sel Punca
Cara transplantasi sel punca yang dapat dilakukan antara lain: Autologus: Sumber sel punca berasal dari diri sendiri Alogenik: Sumber sel punca berasal dari orang lain Sel punca yang berasal dari darah tali pusat dianggap paling aman. Sel ini diambil saat bayi baru lahir. Pengambilannya dibantu oleh dokter kandungan, kemudian proses pengolahannya dilakukan oleh bank darah tali pusat. Sebelum ditransfusikan untuk memperbaiki jaringan yang sakit atau cedera, sel punca akan dipanen terlebih dahulu di laboratorium. Kemudian secepatnya ditanamkan ke jaringan yang rusak agar sel punca tidak mati.